Teman-teman kelas XII SMA Kolese Kanisius tahun ajaran 2009/2010 yang terkasih, saya ingin membuat suatu tulisan mengenai kehidupan kebersamaan kita saat ini. Sadarkah kalian, bahwa inilah tahun terakhir kita di Kolese Kanisius? Iya, tahun ini adalah tahun di mana kita harus berjuang menghadapi UN (Ujian Nasional), tidak lupa juga untuk mencari sekolah lanjutan kita di Universitas. Pada nantinya kita harus berpisah, namun kita tidak boleh lupa bahwa di dalam diri kita, walaupun terkadang kita egois dan suka membenci atau tidak setuju dengan program yang dilaksanakan sekolah kita, kita masih Kanisian.
Oke, pertama kali saya akan memulai dari Percasis 2007. Percasis, suatu program orientasi yang mungkin tidak terlupakan oleh diri kita masing-masing. Memori-memori di mana kita harus bersusah payah menulis karangan-karangan dengan tulisan tangan, di saat kita harus menghadapi ujian mental, di saat kita harus berlari menguras tenaga, dan di saat kita menunduk untuk diberikan pengarahan dengan dimarahi oleh senior, mungkin masih tersisa di benak kita. Namun, suatu kebahagiaan ketika kita disiram dengan air hidran. KITA LULUS PERCASIS! Itulah suara yang terngiang saat itu. Beberapa bulan kemudian pun, kita yang masih gundul masih bisa merasakan suka dan duka Percasis.
Dari Percasis ini, kita diajak untuk mengenal sekolah kita, angkatan sebelum kita, dan angkatan kita sendiri. Jujur, saya sendiri masih belum mengenal beberapa di antara kalian. Kalian juga mungkin belum ada yang mengenal saya. Namun, dengan Percasis ini, rasa kecintaan atas sekolah kita, SMA Kolese Kanisius, makin tumbuh dan tertanam dalam hati. Kita adalah satu dari 2 sekolah Kolese yang ada di Jakarta, yaitu SMA Kolese Gonzaga. Menurut saya, siswa Kanisius dan Gonzaga-lah yang sangat mencintai dan menjunjung tinggi sekolahnya. Di mana saja alumni kita berada, mereka menyuarakan satu kata : KANISIUS.
Kembali ke kehidupan sekolah, sekarang sudah dua dan setengah tahun kita belajar bersama-sama. Tidak lupa juga, berbagai remedial telah kita hadapi, terutama mata pelajaran yang menurut saya paling "dirumitkan", yaitu kimia. Huh, memang pelajaran ini sangat rumit, apalagi saat awal kita masuk kelas IPA. Saya tidak begitu mengerti dengan teman kita yang di kelas IPS, mata pelajaran apa yang bagi mereka begitu rumit. Sampai sekarang pun masih sulit rasanya untuk mengerjakan kimia.
Berpindah dari kehidupan akademik, sekarang kita lihat kehidupan kita di kelas. Banyak anggota kelas kita yang karakternya unik, dan membuat suasana kelas kita menjadi lebih nyaman dan kita pun bisa tersenyum setiap hari. Terutama, bagi saya sendiri, kelas XIC tahun ajaran 2008/2009. Mereka yang pernah berada di sana telah menciptakan suasana kelas yang mendukung bagi saya, dan dapat membuat saya tersenyum setiap hari, walaupun pernah diganggu oleh pertengkaran dengan mantan pacar walaupun orang tua. Suasana kelas pun diwarnai oleh kegiatan kita di luar akademik, seperti : permainan bola rugby, poker, capsa, kartu pokemon, tomprok, dll. Hal inilah yang kadang membuat kita juga mampu tersenyum di kelas.
Berbagai kegiatan telah kita ikuti dengan aktif, baik sebagai panitia maupun peserta. CC Cup 2008, Percasis 2008, Temu Kolese 2008, Casanova 2009, dan Percasis 2009. Kita patut berterima kasih kepada mereka pengurus OSIS yang telah mengurus proposal dan membuat berbagai kegiatan ini menjadi nyata. Walaupun tidak pernah menjadi pengurus OSIS, saya tahu kerja mereka sangat berat, karena mereka menghadapi peraturan serta dana yang membatasi mereka dalam membuat kegiatan, tidak lupa juga dengan berbagai pelajaran yang harus mereka ikuti.
Sekarang, kelas XII ini dilanda oleh pencoretan panitia CC Cup 2009. Banyak di antara kita yang kecewa karena tidak boleh lagi menjabat koordinator bidang di kepanitiaan. Satu hal inilah yang sangat mengganggu pikiran kita saat ini, karena di saat kita duduk di kelas X, banyak dari kita yang sudah memimpikan berbagai jabatan dalam kepanitiaan. Kepemimpinan dan keahlian kita dalam bekerja sama dalam kelompok dibuktikan di sini. Namun, terima kasih kepada pembina OSIS, banyak dari kita yang pupus harapannya. Hal inilah yang saya sangat sesalkan. Berkali-kali teman kita di OSIS membela dan merekomendasikan kita, namun ditolak dengan perspektif yang bisa dibilang sangat subjektif.
Walaupun begitu, krisis kepanitiaan CC Cup 2009 hanyalah satu bagian dari kehidupan kita di SMA Kolese Kanisius. Sekarang, kita pasti sedang fokus dengan berbagai tugas dan ulangan, karena selain menghadapi UN, kita juga harus mencari universitas di mana kita akan melanjutkan pendidikan kita. Kedokteran, adalah sebuah fakultas yang sangat diincar angkatan ini. Beberapa teman kita yang lain akan masuk ke jurusan teknik, design, dan mungkin bisnis serta ekonomi. Di sini kita harus berjuang, agar masa depan kita terjamin dan dapat hidup seperti nilai yang telah ditanamkan oleh sekolah kita, yaitu sebagai pemimpin.
Kehidupan kita di SMA Kolese Kanisius juga diliputi dengan pergantian kepala sekolah kita, yaitu Pater E. Baskoro Poedjinoegroho, SJ. Ingatkah kalian, saat beliau mengucapkan perpisahan kepada kita? Beliau membelakangi kita, dan ucapannya pun sudah berat dan seperti ingin menangis. Inilah pertanda bahwa beliau sangat mencintai dan memperhatikan kita. Begitu sulitnya beliau meninggalkan Kolese Kanisius yang telah beliau tinggali mungkin hampir selama 1 dekade. Saya juga salut kepada teman-teman yang telah menyisihkan dana untuk membuat hadiah kenang-kenangan bagi beliau, karena sungguh itu adalah sifat Kanisian. Beliau patut diberikan terima kasih yang sangat besar, karena lewat wejangannya- walaupun kadang kita tidak memperhatikan sehingga membuat beliau marah, kita dapat tumbuh, menjadi seorang pemimpin sejati. Sifatnya yang tegas memang membuat beliau sangat berkarisma. Namun, kita tidak boleh menganggap remeh kepala sekolah kita yang baru, melainkan menyambutnya dengan gembira, karena sifat kita adalah magis, selalu berubah untuk yang lebih baik. Jadi, selamat datang Pater J. Heru Hendarto, SJ.!
Perjuangan kita akan mencapai final di akhir tahun ini, sampai pertengahan tahun depan. Kita akan bertarung dengan berbagai ujian, try out, dan UN yang sangatlah sulit dan menuntut keteguhan mental. Semoga tidak ada di antara kita yang perlu keluar dari SMA Kanisius karena hal sepele, menyontek. Pengalaman dari tahun lalu tidak perlu terulang lagi. Yang perlu kita lakukan hanyalah berjuang bersama dan saling membantu.
Oke, mungkin cukup sekian tulisan dari saya. Semoga tahun terakhir kita di kelas XII ini menjadi tahun yang makin baik dan dapat kita nikmati dengan gembira. Semoga universitas yang kita idamkan dapat menerima kita sebagai mahasiswa mereka.Semoga apa yang kita cita-citakan menjadi kenyataan.
Namun, di atas semua itu, kita harus ingat bahwa kita pernah bersekolah di SMA Kolese KANISIUS. Ingatlah, di mana pun universitas kita nanti, kita tetap pernah bersekolah di SMA Kolese Kanisius, dan kita adalah KANISIAN!
AMDG
___________________________________________________________________________________
theultimatedesignator-albertsantoso